Gaya Intermolekul adalah
gaya elektromagnetik yang terjadi antara molekul atau antara bagian yang
terpisah jauh dari suatu makromolekul. Gaya-gaya yang terjadi dari yang paling
kuat, antara lain :
1. Gaya
antarmolekul polar ( gaya Elektrostatis )
- Molekul ionik
dengan molekul ionik
- Dipol permanan
dengan dipol permanen
2. Gaya antarmolekul nonpolar ( gaya dispersi/London )
- Interaksi antara dipol sementara dengan dipol
terinduksi
3. Ikatan
Hidrogen.
Gaya Antarmolekul Nonpolar ( Gaya Dispersi/London )
Gaya tarik antarmolekul nonpolar pertama kali
diuraikan oleh ilmuwan fisika,berasal dari Jerman yang bernama Fritz London.
Sehingga disebut juga gaya London/Dispersi.
Molekul
nonpolar penyebaran elektron dapat dianggap merata,sehingga molekul nonpolar
digambarkan berbentuk bola dengan muatan positif dan negatif berimpit pada
pusat bola.
Gerakan elektron menyebabkan pada saat-saat tertentu
dalam waktu yang singkat penyebaran elektron yang awalnya merata menjadi tidak
merata sehingga molekul yang awalnya tidak memiliki dipol menjadi memiliki
dipol atau menyebabkan muatan positif dan negatif yang awalnya berimpit dipusat
bola menjadi memisah. Dipol yang terbentuk dalam waktu yang singkat disebut dipol
sesaat.
Karena
Ikatan Van Der Waals muncul akibat adanya kepolaran, maka semakin kecil kepolaran
molekulnya maka gaya Van Der Waalsnya juga akan makin kecil.
GAYA VAN DER WAALS
dibagi berdasarkan jenis kepolaran partikelnya :
1. INTERAKSI ION –
DIPOL (MOLEKUL POLAR)
Terjadi interaksi (berikatan) /
tarik menarik antara ion dengan molekul polar (dipol).
Interaksi ini
termasuk jenis interaksi yang relatif cukup kuat.
2. INTERAKSI DIPOL
– DIPOL
Merupakan interaksi antara sesama
molekul polar (dipol). Interaksi ini terjadi antara ekor dan kepala dari
molekul itu sendiri. Berlawanan kutub saling tarik menarik dan jika kutubnya
sama saling tolak – menolak. Partikel penginduksi dapat berupa ion atau dipol
lain.
3. INTERAKSI ION –
DIPOL TERINDUKSI
Merupakan antar aksi ion dengan
dipol terinduksi. Dipol terinduksi merupakan molekul netral, menjadi dipol
akibat induksi partikel bermuatan yang berada didekatnya.
Kemampuan
menginduksi ion lebih besar daripada dipol karena muatan ion >>>
(lebih besar)
Ikatan ini relatif
lemah karena kepolaran molekul terinduksi relatif kecil dari dipol permanen.
4. INTERAKSI DIPOL
– DIPOL TERINDUKSI
Molekul dipol dapat membuat molekul
netrallain bersifat dipol terinduksi sehingga terjadi antar aksi dipol – dipol
terinduksi.Ikatan ini cukup lemah sehingga prosesnya berlangsung lambat.
5. ANTAR AKSI
DIPOL TERINDUKSI – DIPOL TERINDUKSI (GAYA LONDON)
Mekanisme :
a. Pasangan elektron suatu molekul, baik yang bebas maupun yang terikat
selalu bergerak mengelilingi inti.
b. Electron yang bergerak dapat mengimbas atau menginduksi sesaat pada
tetangga sehingga molekul tetangga menjadi polar terinduksi sesaat.
c. Molekul ini
pula dapat menginduksi molekul tetangga lainnya sehingga terbentuk molekul –
molekul dipole sesaat.
Pengaruh Ikatan
Van der Waals Terhadap Titik Didih
Untuk senyawa nonpolar,titik
didihnya dipengaruhi oleh kekuatan ikatan Van der Waals ( Gaya London
).kekuatan gaya London menyebabkan kekuatan ikatan antarmolekul yang
dipengaruhi factor,anatara lain :
1.
Pengaruh
Jumlah Awan Electron
Titik didih senyawa nonpolar
dipengaruhi oleh jumlah awan electron.Semakin banyak awan electron,maka gaya
tarik-menarik molekul dipole sesat semakin besar sehingga ikatannya makin kuat.
Tabel 1. Hubungan Titik Didih Dan
Jumlah Awan Electron Senyawa Nonpolar
2. Pengaruh
Bentuk Molekul
Untuk massa molekul relative yang
sama,bentuk molekul tidak bercabang titik didih yang lebih besar dari pada
bentuk molekul bercabang.Bentuk molekul panjang memiliki gaya London yang lebih
besar dari pada bentuk molekul bercabang.
Tabel 2.
Hubungan Bentuk Molekul Dengan Titik Didih.
REFERENSI
http://digilib.itb.ac.id/files/disk1/625/jbptitbpp-gdl-departemen-31202-1-transik-a.pdf.
http://www.ilmukimia.org/2014/06/gaya-van-der-waals.html.
Sitorus, M. 2008. KIMIA ORGANIK FISIK. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Terimakasih atas ilmunya, sangat bermanfaat
BalasHapussama - sama Hana, pantengin terus ya blog saya
Hapusterimakasih, materinya sangat bermanfaat :). ditunggu postingan selanjutnya min
BalasHapussama sama Yuni, kunjungi terus ya blog saya
HapusTerima kasih sangat bermanfaat
BalasHapussama - sama Vegi, terimakasih atas kunjungannya ya
HapusTerima kasih sangat bermanfaat
BalasHapusmaterinya bagus, sangat bermanfaat
BalasHapussama - sama Frandi, you're my best friend
HapusTerima kasih atas postingannya, sangat bermanfaat 😊
BalasHapusSama - sama Rani, kunjungi terus ya blog saya
HapusTerima kasih ulasan yang sangat bermanfaat.
BalasHapusSama - sama Lili, kunjungi terus ya blog saya
HapusTerima kasih atas materinya, sangat bermanfaat sekali
BalasHapusSama - sama Neli, kunjungi terus ya blog saya. semoga bermanfaat
Hapusterima kasih atas penjelasannya karena disertai dengan penjelasan tahap terjadinya dipol,sehingga memberikan gambaran tentang terjadinya gaya van der waals.
BalasHapusSama - sama, ya iyalah blog siapa dullu. hehe. kunjungi terus ya blog saya
HapusTerima kasih materinya sangat bermanfaat
BalasHapusSama - sama Defia, kunjungi terus ya blog saya
HapusTerimakasih sebelumnya materibyang sangat bermanfaat namu apa ya pengaruhnya energi kinetik dengan gaya van der waals?
BalasHapusPertanyaan bagus, namun sepemahaman saya energi kinetik tidaklah berpengaruh. terimakasih
Hapusterima kasih atas materi yang telah saudara paparkan, menarik dan bermanfaat sekali:)
BalasHapussama - sama kak Nut, kunjungi terus ya
HapusTerimakasih untuk ilmu yg sangat informatifnya
BalasHapussama - sama Lusi, kunjungi terus ya blog saya
Hapus