Bagi kebanyakan senyawa, semua molekul mempunyai
struktur yang sama, apakah struktur tersebut dapat memuaskan atau tidak dinyatakan
dengan struktur Lewis. Tetapi ada juga senyawa lain yang ada dalam satu
campuran dari dua atau lebih senyawa yang secara struktural berbeda, dan
campuran berada dalam kesetimbangan yang cepat. Jika fenomena ini (disebut
tautomeri) ada maka ada pergeseran bolak-balik yang cepat antara
molekul-molekul yang kesetimbangan tersebut. Di dalam peristiwa ini ada proton
yang berpindah dari satu atom dalam satu molekul ke atom yang lain menjadi
molekul lain.
Suatu senyawa karbonil dengan suatu
hidrogen alfa yang bersifat asam, dapat berada dalam dua bentuk yang disebut
tautomer : suatu tautomer keto dan sebuah tautomer enol. Tautomer adalah isomer-isomer yang
berbeda satu dengan yang lainnya hanya pada posisi ikatan rangkap dan sebuah
atom hidrogen berhubungan. Tautomer keto suatu senyawa karbonil mempunyai
struktur karbonil seperti diharapkan.
Tautomeri keto-enol
Bentuk tautomeri yang paling umum adalah
tautomeri antara senyawa karbonil yang mengandung hidrogena dengan bentuk enolnya.
Tautomer enol (dari –ena+-ol) yang merupakan suatu alcohol vinilik,
terbentuk dengan serah-terima sebuah hidrogen asam dari karbon α ke oksigen
karbonil. Karena atom hidrogen berada dalam posisi yang berlainan, kedua bentuk
tautometrik ini bukanlah struktur-resonansi, melainkan dua struktur berlainan
yang berada dalam kesetimbangan. (harus diingat bahwa struktur-struktur
resonansi berbeda hanya dalam posisi elektron). Aseton mempunyai atom hidrogen a bersifat asam, oleh karena itu
dapat terionisasi
menghasilkan ion enolat. Ion enolat dapat berada dalam dua bentuk yaitu bentuk keto
dan bentuk enol atau disebut dapat terjadi tautomerisasi.
Kuantitas relative enol versus keto
dalam suatu cairan murni dapat diperkirakan dengan spektroskopi inframerah atau
nmr. Aseton terutama ada dalamketo (99,99% menurut prosedur titrasi khusus).
Kebanyakan aldehida dan keton yang sederhana juga terutama ada dalam bentuk
keto; tetapi, 2,4-pentanadion terdiri dari 80% enol! Bagaimana perbedaan besar
ini dapat dijelaskan? Perhatikan struktur tautomer 2,4-pentanadion:
Bentuk enol tidak hanya memiliki
ikatan rangkap berkonjugasi, yang sedikit menambah kestabilan, tetapi juga
memiliki susunan yang sedemikian rupa sehingga mmemungkinkan terbentuknya
ikatan hidrogen internal, yang membantu menstabilkan tautomer ini.
Tatomeri dapat mmempengaruhi
kereaktivan suatu senyawa. Suatu pengecualian terhadap sifat keton yang tidak
mudah teroksidasi, ialah oksidasi keton yang memiliki sekurang-kurangnya suatu
hidrogen alfa. Suatu keton yang dapat menjalani tautomeri dapat dioksidasi oleh
zat-pengoksidasi kuat pada ikatan rangkap karbon-karbon (dari) tautomer
enolnya. Rendemen reaksi ini tidak digunakan untuk kerja sinetik, tetapi
sering digunakan dalam penuturan struktur.
Sering kali jika kandungan enolnya
tinggi maka kedua bentuk dapat diisolasi. Bentuk keto ester asetoasetat murni
meleleh pada -39oC sedangkan bentuk enolnya adalah cairan dengan
titik leleh -78oC. Masing-masing dapat disimpan selama beberapa hari
jika katalisator seperti asam atau basa benar-benar telah dikeluarkan. Bahkan
enol paling sederhana yakni vinil alkohol CH =CHOH telah dibuat dalam fase gas
pada suhu kamar, dan enol ini mempunyai waktu paruh sekitar 30 menit.
Keberadaan enol sangat dipengaruhi oleh
pelarut, konsentrasi, dan suhu. Ester asetoasetat mempunyai kandungan enol 0,4%
dalam air dan 19,8% dalam toluena. Dalam hal ini, air mengurangi konsentrasi
enol melalui pembentukan ikatan hidrogen dengan karbonil sehingga gugus tersebut kurang bersedia membentuk
ikatan hidrogen internal.
Jika ada basa kuat, kedua bentuk enol
dan keto dapat kehilangan proton. Anion yang dihasilkan
keduanya adalah sama. Oleh karena 19 dan 20 hanya berbeda dalam
hal penempatan elektron maka keduanya bukanlah tautomer, tapi bentuk kanonik.
Struktur ion enolat yang sebenarnya adalah hibrida dari 19 dan 20,
meskipun 20 lebih banyak berkontribusi karena di dalam bentuk ini muatan
negatif ada pada atom yang lebih elektronegatif.
REFERENSI
http://atom-green.blogspot.co.id/2013/10/tautomeri.html
[ Diakses Pada 2 Desember 2016 ].
Fessenden, R.J., dan Fessenden, J.S., 1986. Kimia Organik
Jilid 2. Jakarta : Erlangga.
Isaacs,
N. S., 1995. Physical Organic Chemistry 2nd
Edition. London : Prentice Hall.
March, J.,
1985. Advanced Organic Chemistry – Reactions, Mechanisms and Structure 3rd
Edition : New York.
Edition : New York.
terimakasih, materi nya sangat membantu, saya ingin bertanya apakah tautomer sama dengan resonansi? terimakasih.
BalasHapuspertanyaan bagus, tautomer beda dengan resonansi. tautomer adalah perpindahan proton dari hidrogen alfa sementara resonansi adalah perpindahan elektron. terimakasih
Hapusterima kasih atas penjelasannya. sangat bermanfaat.
BalasHapussaya ingin bertanya. bila suatu senyawa telah stabil dalm salah satu bentuk keto, mengapa senyawa tersebut masih membentuk enol?
pertanyaan bagus, hal ini dapat dipengaruhi karena senyawa tersebut mengalami tautomerisasi. terimakasih
HapusTerima kasih atas infonya min
BalasHapusSama - sama Devi, kunjungi terus ya blog saya
HapusTerima kasih atas penjelasannya sangat bermanfaat
BalasHapusSama - sama Sri, kunjungi terus ya blog saya
HapusTerima kasih atas materinya yang sangat bermanfaat sekali lery
BalasHapusSama - sama Susi, kunjungi terus ya blog saya
HapusLagi nggak punya pertanyaan, Ler.
BalasHapusMakasih aja, untuk artikelmu, lumayan.
Sama - sama Abdi, kunjungi terus ya blog saya
HapusTerima kasih atas materinya yang sangat bermanfaat sekali lery
BalasHapusTrimakasih atas pemaparan materinya sangat bermanfaat
BalasHapusSama - sama Nevira, kunjungi terus ya blog saya
HapusThanks pemaparannya... sgt menambah ilmu
BalasHapusSama - sama Lusi, kunjungi terus ya blog saya
Hapus